Otot mulai tumbuh, salah satu ciri pubertas pada anak laki-laki.
Semua anak laki-laki dan perempuan pasti akan mengalami perubahan fisik dan psikis ketika memasuki masa remaja. Kondisi itu disebut masa pubertas atau disingkat puber. Bukan hanya fisik dan psikis yang mengalami perubahan, fungsi dan organ seksual mereka juga akan mulai terbentuk sempurna.





Di artikel seksualitas.net kali ini kita akan membahas secara detail beberapa ciri pubertas pada anak laki-laki. Apa penyebabnya dan bagaimana menghadapinya.
Kapan usia pubertas anak laki-laki dimulai berbeda pada setiap individu. Begitu pula pada usia berapa pubertas itu akan berakhir. Namun demikian dari statistik diketahui pada umumnya masa pubertas terjadi saat mereka berusia antara 10 sampai 14 tahun.
Dalam masa usia tersebut, beberapa hormon diproduksi di dalam tubuh yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan fisik, psikis dan seksual seperti disebutkan di atas. Pada anak laki-laki yang telah memasuki masa puber, umumnya akan terlihat dari suara mereka yang menjadi lebih berat dan dalam, otot tubuh mengembang dan dada terlihat lebih bidang.
Begitu pula dengan rambut yang mulai tumbuh di sekitar lengan, kaki dan wajah. Organ seksual mereka juga mulai berubah. Penis dan testikel akan tumbuh lebih besar. Begitu juga dengan rambut atau bulu pada kemaluan yang mulai tumbuh meski tipis. Dan pada umumnya semua anak laki-laki akan mengalami ereksi yang keras di pagi hari dan bahkan mimpi basah.

Berikut ini beberapa ciri pubertas pada anak laki-laki

1. Perubahan suara

Ciri ini sangat tampak oleh orang luar dan umumnya diartikan oleh anggota keluarga sebagai ‘si anak sudah besar’. Perubahan suara menjadi lebih berat dan tidak nyaring lagi terjadi karena larnyx dan pita suara tumbuh berkembang. Ini adalah perubahan yang sangat alami yang umumnya tidak disadari oleh si anak sendiri. Saat masa pubertas berakhir, suara akan berubah menjadi maskulin.

2. Mimpi basah

Mimpi basah adalah keluarnya cairan semen (air mani) dan sperma saat sedang tidur, dengan atau tanpa mimpi berhubungan intim. Kadang-kadang seorang anak terbangun dari tidurnya di malam hari dengan celana yang basah dan lengket. Setelah diraba timbul perasaan bingung, mengapa penisnya bisa mengeluarkan cairan seperti itu.
Kondisi ini akan terus terjadi sampai si anak memahami sendiri dan bahkan mulai menikmati mimpi-mimpi dan perasaan nikmat yang dia rasakan saat sedang bermimpi basah. Pada umumnya remaja pria banyak yang mulai melakukan onani pada fase ini, ketika mereka mulai mencari rasa nikmat itu saat sedang terjaga.

3. Ereksi spontan

Salah satu ciri pubertas pada pria adalah ereksi spontan dan tidak terduga. Seorang anak laki-laki sering mendapati penis mereka mengeras dan tegang tanpa tahu penyebabnya. Hal ini harus dipahami sebagai sebuah proses yang normal sebagai tanda kematangan organ seksual. Seiring dengan usia yang makin bertambah, ereksi spontan akan semakin jarang dan bahkan sulit terjadi.

Perkembangan organ seksual anak laki-laki

4. Pembesaran payudara

Pria juga mengalami perubahan pada struktur payudaranya. Pada umumnya fenomena itu terjadi diiringi dengan perasaan sakit atau ngilu disekitar payudara. Jika ini yang terjadi, jangan panik karena gejala tersebut yakni pembengkakan dan rasa sakit akan hilang dengan sendirinya.

5. Kulit

Kulit anak laki-laki yang memasuki masa pubertas juga akan mengalami perubahan. Kulit mulai berminyak dan beberapa jerawat mulai tampak menghiasai wajah dan beberapa lapisan kulit halus lainnya. Jerawat memang sangat erat berkaitan dengan masa pubertas seseorang.

6. Ukuran tubuh

Secara umum pertumbuhan tubuh dimulai setelah dua tahun masa pubertas dimulai. Saat itu, kaki dan tangan mulai tumbuh lebih cepat dari bagian tubuh lainnya. Begitu pula dengan pertumbuhan vertikal yang membuat seorang anak laki-laki terlihat tinggi dan ramping. Kondisi ini tidak mutlak terjadi sebab sangat dipengaruhi oleh genetik.

Penyebab Terjadinya Pubertas

Pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon tertentu, pada pria hormon yang dimaksud adalah testosteron. Sedang hormon yang mempengaruhi wanita adalah estrogen dan progesteron. Hormon testosteron pria berada di dalam darah dan mempengaruhi pertumbuhan organ tubuh dan fungsi seksualnya.
Pubertas pria bisa terlambat dan bisa juga sangat cepat atau dini. Beberapa anak laki-laki mengalami pubertas padahal usia baru 9 tahun. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti mengalami kondisi medis tertentu, kurang gizi, atau karena pengaruh lingkungan.
Sebuah penelitian pernah mengungkapkan kasus pubertas dini disebabkan oleh 27% karena faktor keturunan. Perbedaan ras juga mempengaruhi tingkat kecepatan pubertas pada anak.
Memang dalam beberapa kasus masa pubertas seorang anak laki-laki bisa terjadi sangat cepat atau sangat lambat. Jika seorang anak laki-laki mengalami pubertas padahal usia masih di bawah 10 tahun atau belum mendapatkannya padahal usia sudah 14 tahun, maka orang tua perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya.